Silau karena lampu tembak |
Sudah banyak
yang mengulas tentang bahaya lampu sorot kendaraan yang terlalu terang atau
silau, hingga bisa mengancam keselamatan pengendara yang berlawanan arah. Kondisi
ini dapat terjadi pada kendaraan roda 4, terutama di jalan tol atau kondisi
jalan berliku, maupun pada kendaraan roda dua. Khusus bagi kendaraan roda dua,
kondisi silau dapat lebih parah dengan kondisi kaca helm yang penuh gores atau baret.
Karena bila kaca helm penuh dengan gores, maka cahaya silau dari depan lebih
terpendar, sehingga kesilauannya merata hampir menutupi seluruh pandangan.
Terlebih
belakangan banyak pemilik kendaraan yang memasang lampu jenis HID (High
Intensity Discharge) yang sangat terang dan menyilaukan. Penulis sendiri belum
membaca adakah terdapat regulasi yang mengatur tentang toleransi intensitas
cahaya lampu kendaraan di jalan raya. Penulis merasa, bila belum diatur, maka
yang mengatur toleransi intensitas cahaya yang dipakai pada kendaraan adalah
hati nurani pengendara sendiri, apakah peduli pada keselamatan pengendara lain
atau sebaliknya.
Kendaraan dengan lampu HID |
Nah, terlepas
dari ada tidaknya regulasi dan bagaimana tindakan aparat, penulis rasa ada hal
yang bisa dilakukan oleh semua pengendara untuk mengurangi efek bahaya akibat
silau di jalan. Hal tersebut adalah menggunakan kaca mata anti sinar
ultraviolet/UV. Penggunaan kaca mata mungkin lebih pas bagi pengendara mobil,
sementara untuk pengendara sepeda motor bisa memilih jenis kaca helm yang bisa
mereduksi cahaya, atau mungkin kaca helm yang dilengkapi tambahan anti UV.
Helm dilengkapi kaca anti UV |
Sejauh yang
penulis rasakan, menggunakan kaca mata anti UV memang benar-benar membantu mata
lebih nyaman dari cahaya silau. Oleh karenanya, mata akan terasa lebih rileks,
mungkin karena otot dan syaraf sekitar mata tidak terlalu tegang dalam
menyesuaikan lensa mata ketika menerima tembakan cahaya. Penulis sangat sering
menggunakan kaca mata anti UV saat nyetir malam hari. Memang sedikit aneh pakai
kaca mata hitam malam hari, tapi menurut pengalaman penulis hal ini sama sekali
tidak mengganggu pemandangan ke luar. Mungkin harus diperhatikan pemilihan
tingkat kegelapan kaca mata, jangan sampai menggunakan kaca mata yang terlalu
gelap. Yang penting bisa mengurangi tembakan lampu yang menusuk mata, itu sudah
cukup.
Kaca mata anti UV |
Ketika
menggunakan sepeda motor suatu malam, penulis pernah mengalami hampir menabrak trotoar
di sebuah belokan. Hal ini karena saat belok, dari arah berlawanan datang mobil
yang menyalakan lampu dim. Mungkin maksudnya mau memberi tanda, karena belokan
itu agak menanjak. Tapi yang terjadi malah membuat penulis dan mungkin
pengendara lain menjadi kesilauan. Bersyukur secara reflex penulis langsung
menginjak rem, dan mengurangi kecepatan, karena pandangan benar-benar putih
merata, akibat kaca helm yang penuh gores.
Dari pengalaman
tersebut, penulis merasa penting dan selalu menyediakan kaca mata hitam anti UV dalam tempat penyimpanan
di bawah jok motor, untuk dipakai sewaktu diperlukan. Kaca mata ini tidak
selalu penulis gunakan, namun sebagai jaga-jaga saja, bila perjalanan agak jauh
dan melintasi jalan raya ramai kendaraan. Karena kalau dipakai terus menerus, nanti
dikiranya gaya-gayaan, hehe…
Demikian pengalaman penulis dengan kaca mata
hitam anti UV untuk berkendara. Selamat menemukan pengalaman Anda..!
No comments:
Post a Comment