5 August 2023

Pengalaman Motor PCX 150 Tidak Bisa Starter

PCX 150 keluaran 2019

Namanya kendaraan sudah masuk 3 tahun dipake tiap hari dengan kumulasi jarak sudah nembus 47.500 km tentu sudah tak bisa disebut fit lagi. Pastinya entah di bodi, shock, sambungan kabel-kabel sudah mulai kendor dan longgar. Alami lah ya.

Jadi satu pagi saya mau jalan pake nih motor, remot kunci dah posisi hijau, pas tekan tombol start dan rem kiri seperti biasa, eh motor gak mau hidup. Padahal dasbor dan lampu-lampu semua nyala normal, yang menandakan aki masih powerful. Dicoba berulang-ulang masih tetep begitu. Duh, kenapa ini, aya-aya wae saat dibutuhkan.

dasbor PCX 150


Untungnya bengkel gak jauh dari rumah dan si abang bengkel dah bangun..hehe. Dipapah lah si motor ke bengkel, saya ceritakan ke si abang masalahnya, lalu saya tinggalin untuk lanjut ada keperluan lain. Agak sore si motor saya ambil dengan kondisi sudah sembuh dan bisa dihidupkan. Saya tanya si abang bengkel kenapa penyebabnya, jawabnya kabel putus kemungkinan dimakan tikus. Duh tersangkanya tikus ternyata, dan hanya itu infonya.

Selang ada 5 bulanan, kejadian sama terulang lagi. Gejalanya sama, dasbor dan lampu-lampu nyala tapi gak bisa hidup saat distarter. Si motor saya papah ke bengkel yang berbeda dari yang pertama. Saya ceritakan permasalahan motor, dan histori pernah didagnosis putus kabel karena dimakan tikus. Si abang bengkel kedua ini hanya mengangguk saja, entah apa yang dipikirkannya, yang penting si motor ditangani, sekalian ganti oli dan kanvas rem yang kelihatan dah perlu diganti. Seperti biasa motor saya tinggalin, dan diambil sore harinya. Saat diambil si motor dah bisa dihidupkan kembali, kali ini tak ada info apapun dari si abang bengkel perihal apa penyebab masalahnya.

Besoknya dipakai untuk berangkat kerja, si motor kumat pas mau dipake pulang. Bingung motor gak mau nyala, padahal udah jam 8 malem. Gejalanya sama seperti masalah pertama dan kedua, mesin gak respon meski dasbor dan lampu-lampu hidup. Waduh, masa iya tikus lagi penyebabnya, padahal parkiran disini bersih. Apa boleh buat, motor ditinggal dan pulang numpang teman yang searah.

Saya coba searching dan googling untuk mencari tahu apakah ada yang mengalami hal yang sama. Rata-rata memvonis masalah di aki yang sudah lemah dimakan umur, padahal saat kontak dinyalakan semua indikator dan lampu menyala normal. Sampai-sampai saya langsung pesan aki secara online di marketplace. Sesampainya barang pesanan, saya ganti aki lama dengan aki baru. Hasilnya.... "stak..stak...stak.." hanya terdengar bunyi halus seperti itu, mesin tetap tak mau hidup. Hadeuh mulai sutres nih. 

Saya lanjut searching dan googling lagi, ada banyak kemungkinan yang jadi penyebab, sampai pada postingan yang menyebutkan soket ECU atau ECM yang pin-pin kuningannya longgar, sehingga listrik tidak mengalir semestinya dari spull ke ECU/regulator. Rekomendasinya adalah mengganti soket tersebut dengan yang baru. Sayapun gercep dengan searching soket ECU untuk mencari tahu bentuk, (dan tentu saja harganya...hehe) di marketplace oren. Hasilnya, ada yang jual soketnya saja, ada juga yang dibuat satu set dengan kabel. Setelah memperhatikan dan menimbang-nimbang beberapa referensi, sayapun langsung checkout yang satu set dengan kabel, karena di iklannya disebutkan barang ori dengan kabel berkualitas dan tidak mudah leleh. (hmm...berarti kemungkinan bukan ori ya, karena rangkaian dibikin oleh seller, bukan oleh OEM... hehe... entahlah). Singkat cerita, dua hari barang pesanan pun sampai.

soket ECU/ECM (regulator/kiprok) PCX 150


Berjarak sekitar 300 meter dari tempat kerja, si motor dipapah menuju bengkel rekomendasi teman. Sampailah di depan bengkel, ternyata jam 9 pagi pun sudah panjang antrian. Nampak dua montir dibantu sang pemilik bengkel menyelesaikan perbaikan motor satu per satu. Setelah dua setengah jam menunggu sampailah giliran motor saya yang dibedah. Saya sampaikan ke si abang montir gejala si motor, dengan memperlihatkan bahwa saya sudah pesan soket ECU satu set dengan kabel, barangkali ini penyebabnya menurut beberapa referensi yang saya baca.

abang montir 'in action'


Si abang melempar senyum, dan setelah mengecek kondisi aki serta mengetes sekring satu per satu, si abang montir baru yakin bahwa penyakit berasal dari dalam. Bodi pun satu per satu dilepas, yaitu bagian bawah dari sayap dan samping kanan area footstep. Ternyata mencopot bagian bodi PCX cukup makan ati, eh makan waktu.

posisi soket ECU


Beberapa soket, kabel, dan komponen dicek oleh si abang, sampailah dia mengecek ECU. Dan, bingo..! Ketika dicabut soketnya, terlihat satu dari tiga pin kuningan soket sudah bolong karena hangus terbakar. Weleh...weleh.. Apa ini yang disebut "dimakan tikus" oleh montir di bengkel pertama waktu itu?

pin soket yang sudah bolong karena terbakar

pin soket sudah hilang


"Bener bang, penyakitnya di soket ini. Nih keliatan banget." Ungkap si abang ke saya sambil melihat soket yang sudah dipotong kabelnya. "Waduh.. pantesan bang, dua kali servis di tempat sebelumnya masih kumat aja, rupanya gak ketemu titik penyakitnya". Pungkas saya. Akhirnya si abang membersihkan permukaan ECU yang bekas lelehan soket lama, lalu memasang soket baru, dan menyambungkan kabelnya.

soket ECU PCX 150 kondisi baru

pemasangan soket baru


"Ciit...ciit...(bunyi kunci)....Greng...." mesin pun hidup setelah tombol ignition dihidupkan. Lega rasanya. Sambil membereskan dan memasang kembali part bodi, si abang montir menjelaskan kemungkinan soket leleh bisa jadi karena pin melonggar, akhirnya ada jarak yang menimbulkan panas di permukaan ECU yang tersambung ke soket (male jack). Kurang dari setengah jam, semua sudah terpasang dan servis pun selesai.

Setelah selesai membayar biaya servis sayapun bersiap membawa si motor yang baru selesai dicek ulang hidup mesin oleh si abang montir. "Makasih ya bang", ucap saya sambil menggeser sedikit uang tip, yang dibalas "sama-sama boss" oleh si abang montir. Selesai servis, si motor saya geser ke sebelah bengkel untuk dimandikan. Biar pulang segerr.

cuci motor


Pengalaman yang cukup memberi kesan buat saya, tiga bengkel menangani satu masalah dengan caranya masing-masing. Bengkel yang terakhir ini selain menyelesaikan masalah, juga memberi tambahan pengetahuan untuk saya sebagai konsumen, dan itu sesuatu banget. Ada kepuasan, minimal apa yang disimpulkan hasil baca-baca referensi ternyata tepat sesuai yang ditemukan oleh si abang montir saat diservis. Memang saya bukan ahli otomotif, tapi dengan sedikit pencerahan dari si abang montir, sayapun jadi bertambah pengetahuansedikit-sedikit  tentang kelistrikan motor. Memang terbukti, "masalah adalah sahabat yang mengantarkan."

13 January 2022

Resep Balado Jengkol-Terong-Teri


Pada titik tertentu, penjelajahan menu makanan kita akan sampai pada titik dimana menu-menu lama dan turun temurun masih terlalu berat untuk dilewatkan begitu saja. Kuliner nusantara tercinta menyimpan aneka ragam resep yang kaya akan rasa dan khasiat. 

Salah satu yang tidak asing adalah olahan terong dan jengkol. Di beberapa daerah, jengkol telah menjadi bahan makanan yang tidak lepas dari menu keseharian. Selain rasanya yang khas, para penikmat jengkol juga dimanjakan dengan kenikmatan dengan kombinasi lauk pauk lain seperti ikan asin dan sambal favorit, terlebih disantap dengan nasi hangat-hangat. 

Berikut saya share resep balado jengkol yang dipadu dengan terong ungu dan teri medan yang dijamin membuat goyangan lidah makin ngeborr.. 

Bahan Utama: 
- 3 buah terong segar 
- 1/4 kg jengkol (tua atau muda, tergantung selera) 
- 1 ons ikan teri (tergantung selera, di video ini teri medan) 

Bahan Bumbu Sambal: 
- 25 buah cabe merah keriting 
- 10 siung bawang merah 
- 1 buah tomat segar 
- garam (secukupnya) 
- penyedap (secukupnya) 
- minyak goreng (secukupnya) 

Cara Memasak: 
- Haluskan bahan bumbu sambal (diulek atau digiling), sisihkan 
- panaskan minyak goreng - goreng terong, hingga matang kecoklatan 
- goreng jengkol, hingga matang kecoklatan 
- goreng ikan teri, hingga matang kecoklatan 
- tiriskan 
- kecilkan api, atau matikan bila tidak dipakai (sementara) 
- hidupkan api kecil 
- goreng bumbu sambal, hingga matang beraroma dan bergolak 
- kecilkan api 
- masukkan bahan terong/jengkol/ikan teri yang sudah digoreng ke dalam sambal 
- aduk hingga matang merata 
- masak selesai 

 Sajikan: 
- tuang ke piring saji 
- balado terong-jengkol-teri siap disantap 
- lebih mantap disantap dengan nasi hangat-hangat 

 SELAMAT MENCOBA!

23 May 2020

Jangan Renggut Lebaranku

Idul Fitri dan Lebaran sejatinya dua hal yang berbeda. Idul Fitri adalah "hadiah" atas prestasi ibadah selama bulan Ramadhan. Sementara lebaran adalah "selebrasi" atau perayaan atas hadiah itu, yang cukup relevan disebut "hari kemenangan". Menang melawan apa? Ya banyak hal. Terutama melawan "karakter reptil" yang masih menyemat dalam diri manusia, yang selama sebulan penuh dilatih untuk dikendalikan menurut tata cara yang diajarkan agama Islam.

Perayaan Idul Fitri

Idul Fitri masih ada korelasinya dengan rangkaian ibadah. Patokannya adalah shalat ied yang dilaksanakan pada tanggal 1 syawal. Ada beberapa sunnah yang melekat dengan ied, menandakan Idul Fitri masih satu rangkaian dengan ibadah Ramadhan. Pengen tau sunnah apa saja yang berkaitan itu, silahkan cari referensi sendiri ya..hehe


Sementara Lebaran sama sekali tidak ada korelasi dengan praktek ibadah Ramadhan (secara fiqh syari'atnya). Lebaran hanya sebuah perayaan. Tidak ada sunnah apapun terkait hari lebaran. Dia lebih kental dengan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan masyarakat muslimin, sesuai dengan karakteristik kedaerahannya. Lebaran di Aceh berbeda dengan kebiasaan Lebaran di Bandung atau di Ternate misalnya. Ada banyak kekhasan yang berlaku di daerah masing-masing, walau secara nasional boleh dikatakan hampir sama.

Tetapi, apakah lebaran boleh disebut tidak bermanfaat? Tunggu dulu!

Apa itu "Lebaran"?

Secara harfiah, istilah lebaran bisa dimaknai dari asal dua buah kata yang homograf.
 
Pertama, kata "LEBAR" (huruf 'e' dibaca seperti pada kata "tempe"), yang menurut KBBI berarti lapang, luas, tidak sempit. Dalam bahasa Sunda, istilah "lebar" selain memiliki makna yang sama seperti KBBI, juga dapat menggambarkan sifat seseorang yang dermawan atau royal. Walau kurang nyambung, istilah lebaran dalam makna ini dapat diartikan suasana dimana orang-orang menjadi lebih lebar kebaikannya, melebarkan kantongnya, melebarkan kasih sayangnya, melebarkan maafnya, dan seterusnya.

Kedua, kata "LEBAR" (huruf 'e' dibaca seperti pada kata "gelap"), yang dalam bahasa Sunda memiliki makna rasa sayang untuk dibuang. Misalnya makanan yang jatuh belum 3 menit, masih bisa diselamatkan, lebar. Sebagaimana digambarkan dalam salah satu adegan film Petualangan Sherina, dimana satu orang penculik menjatuhkan makanan, lalu mengambil serta memakannya, dan ia berkata "lebar", walau temannya merasa jijik. Lebaran dalam makna ini, sesuatu yang tadinya "lebar" untuk dilepas, justru menjadi ringan dan lumrah untuk dilakukan. Biasanya jarang bagi-bagi uang, menjadi semangat untuk merecehkan uang guna dibagi-bagi kepada anak-anak di sekitar rumah atau dimana saja, terlebih yatim piatu. Suatu momen "berboros-boros" dalam kebaikan dan kemanfaatan.

Film Petualangan Sherina
Lalu, manakah sisi manfaat Lebaran?

Sungguh suatu pemikiran yang kedungu-dunguan bila menyebut lebaran itu unfaedah. Ada banyak sisi manfaat selebrasi lebaran untuk kehidupan pribadi seorang muslim, keluarga, sosial masyarakat, bahkan bangsa dan negara. Sebelum mengupas apa saja sisi manfaat tersebut, kita urai dulu unsur-unsur yang menjadi ruh selebrasi lebaran.

1. Lebaran momen bersilaturahim
Ini adalah ruh utama yang mewarnai hari lebaran, dimana sanak famili saling bertemu untuk menghangatkan suasana dengan bersapa, bersalam, dan bermaafan. Meski momen ini sebetulnya bisa dibuat kapan saja, namun lebaran adalah momen spesial, karena dalam perspektif idul fitri, semua dosa-dosa vertikal insyaAllah telah diampuni. Tinggal dosa-dosa horizontal yang tidak akan terhapus kecuali dengan dengan bermaafan satu sama lain. Bahagia karena berkumpul sanak famili disempurnakan dengan bahagia karena saling memaafkan.

Prosesi bersalaman saat lebaran
2. Lebaran momen membeli
Karena momen silaturahim yang membawa kebahagiaan inilah, rasanya tidak lengkap bila tidak menghidangkan, menyiapkan, memakai, atau memanfaatkan sesuatu yang di hari-hari biasa tidak diadakan. Dari uang angpau yang didapatnya, seorang bocah kegirangan karena besok di hari lebaran bisa membeli bakso tanpa memotong uang jajannya. Seorang ibu rela ikut tabungan daging, agar lebaran bisa masak daging untuk keluarga dan lebihnya dibagi ke tetangga dan saudara. Seorang ayah rela kerja ekstra agar bisa menabung untuk membeli baju lebaran buat putera puterinya. Para pengusaha menambah pesanan bahan baku produksi, pedagang memborong stok barang dagangan dari produsen, guna antisipasi lonjakan permintaan pasar menjelang lebaran. Perusahaan hingga pemerintah memberi insentif THR bagi para pegawainya demi agar mereka bisa berbelanja lebih dari kebutuhan pokoknya di hari raya. Dari simpanan, tabungan, dan insentif-insentif yang diterimanya itu, semua orang bergerak dan tergerak untuk membeli karena bertambahnya daya beli.


belanja lebaran
3. Lebaran momen berbagi
Ini adalah ruh istimewa dari lebaran, dimana semua hal yang disimpan atau dibeli dipersiapkan lebihnya untuk dibagi kepada saudara, tetangga, atau sesama. Selain zakat yang wajib ditunaikan menurut tuntunan agama, tak sempurna rasanya bila momen lebaran tidak diisi dengan berbagi. Ada uang kasih sayang untuk orang tua, angpau untuk anak, adik, dan keponakan, THR untuk karyawan, sedekah untuk panti dan dhuafa, uang parkir dan hadiah untuk penjaga makam, tip tambahan untuk petugas kebersihan, hadiah sarung  dan mukena untuk rekan, dan seterusnya.

momen berbagi
Tiga ruh selebrasi lebaran ini akan menjadi pengungkit segudang manfaat nyata yang hanya ada dalam momentum lebaran. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat dalam berbagai aspek kehidupan, baik fisik maupun non fisik. Aspek fisik paling menonjol adalah pembangunan dan perekonomian. Sementara orang lebih sering mengabaikan aspek non fisik sebagai manfaat lebaran, padahal pengaruhnya amatlah besar terhadap stabilitas masyarakat, bangsa dan negara. Apa saja sisi manfaat fisik dan non fisik tersebut, kita kupas beberapa diantaranya saja yang paling dominan.

a. Tradisi Mudik Sebagai Trigger Pembangunan

Baik transmigrasi yang digerakkan pemerintah, urbanisasi, maupun budaya merantau yang digerakkan oleh individu masyarakat untuk kepentingan usaha/bekerja maupun belajar, sama-sama menjadikan orang-orang yang menjalaninya tersebar dan memiliki jarak dengan sanak keluarga atau kampung udik asalnya. Setelah sekian lama menjauh, ada perasaan rindu yang mendorong seseorang untuk pulang mengudik di saat lebaran. Tengoklah penduduk ibu kota yang mayoritas berasal dari berbagai pelosok daerah. Saat lebaran tiba, mereka pulang mengudik secara serentak. Maka terjadilah pergerakan manusia (traffic generation) yang pulang mengudik/mudik dalam jumlah yang besar melalui berbagai jalur transportasi baik udara, laut, kereta api, tol, dan jalur arteri lainnya.

mudik lebaran
Karena jalur transportasi merupakan kepentingan publik, maka proses mudik ini mengharuskan pemerintah memperhatikan faktor daya tampung dan keamanannya. Lihatlah beberapa waktu lalu antrian kendaraan yang mengular berkilo-kilo meter, terjebak di tol berjam-jam, karena kapasitas jalan tol yang masih terbatas, serta angka kematian akibat kecelakaan. Akhirnya pada tahun-tahun berikutnya, dilakukanlah pelebaran ruas jalan tol, atau pembukaan jalur tol yang baru. Perbaikan terhadap ruas-ruas lama juga tidak diabaikan. Ini semata untuk menunjang kelancaran serta keamanan arus mudik dan arus balik lebaran.

pembangunan jalan tol
Perusahaan Otobus (PO) merupakan salah satu yang tersibuk menghadapi musim mudik lebaran. Guna meningkatkan kenyamanan, saat ini hampir semua PO meremajakan aramadanya dengan menambahkan fitur-fitur tambahan seperti wifi gratis, dan sebaginya. Model kabin juga dimodifikasi makin menarik sehingga kesan kumuh naik bus sudah hampir tidak terlihat lagi. Untuk menampung volume otobus, pemerintah daerah melakukan revitalisasi terminal-terminal bus agar siap menghadapi lonjakan saat musim mudik tiba.

mudik dengan bis
Demikian pula halnya dengan jalur kereta api. Perbaikan layanan dan penambahan armada merupakan keniscayaan dalam melayani para pemudik saat lebaran. Beberapa jalur kereta api yang sempat terputus, diprioritaskan untuk difungsikan kembali dan diremajakan infrastrukturnya. Contoh yang sekarang dikerjakan adalah jalur kereta api double track yang menghubungkan jalur Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung dan konon akan melintasi jalur baru di selatan hingga ke Yogyakarta. Meski tak hanya untuk pemudik, namun lonjakan pengguna kereta api saat musim mudik, tetap merupakan berkah bagi industri perkeretaapian.


mudik dengan kereta api
Tak ketinggalan dari moda transportasi darat, jalur udara pun cukup besar mendapat perhatian untuk dikembangkan. Pembukaan beberapa bandar udara juga memudahkan para pemudik untuk mendapat fasilitas transportasi jarak jauh dengan pesawat. Biasanya menjelang lebaran, tiket maskapai disesuaikan (dinaikkan) sebagai kompensasi dari tingginya jam terbang pesawat dan pelayanan maskapai. Ini juga merupakan berkah bagi maskapai.


mudik dengan pesawat terbang
Tidak hanya jalur utama transportasi, fasilitas-fasilitas pendukung di perjalanan juga turut diperhatikan untuk dibangun dan dikembangkan. Pembangunan dan perbaikan sarana umum seperti jembatan, rest area, stasiun pengisian BBM, dan sebagainya.

Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa mudik merupakan salah satu trigger kegiatan pembangunan dalam bidang transportasi serta infrastruktur pendukungnya. Dengan dibangunnya sarana-sarana tersebut, pelaksanaan arus mudik dan arus balik dapat berjalan dengan lancar, aman, dan nyaman. Bila musim mudik selesai, fasilitas tersebut tentu dimanfaatkan untuk kegiatan masyarakat dan pelaku usaha seperti biasanya. Dengan sarana yang baik, maka biaya dan waktu tempuh perjalanan dan distribusi barang menjadi lebih efisien. Ini adalah manfaat nyata lebaran bagi proses pembangunan.

b. Pertumbuhan Ekonomi dari Peningkatan Konsumsi Musiman

Lebaran adalah momen konsumsi nasional. Kebutuhan sandang dan pangan melonjak tajam menjelang hari lebaran. Pusat-pusat perbelanjaan, pasar-pasar modern dan tradisional, serta lapak-lapak pedagang baik offline maupun online dibanjiri pengunjung dan pembeli. Geliat seperti ini tentu merupakan indikator pertumbuhan ekonomi dikarenakan adanya lonjakan tingkat konsumsi masyarakat. Meski sifatnya musiman setahun sekali, lebaran tetaplah merupakan momen yang dinanti bagi para pelaku usaha. Bahkan pada jenis usaha tertentu, satu kali hasil putaran lebaran cukup untuk menopang kebutuhan sebelas bulan berikutnya.



belanja kebutuhan lebaran
Lebaran dan mudik lebaran menjadi sarana perpindahan uang dari kota ke kampung yang akan memicu pertumbuhan ekonomi di daerah. Statistik tahun-tahun sebelumnya mengungkapkan tidak kurang dari 12 juta pemudik berangkat menuju daerahnya masing-masing. Mereka pergi tentu dengan membawa uang. Bila dirata-rata satu orang membawa 1 juta rupiah saja, maka uang yang berputar di kampung bisa mencapai 12 trilyun rupiah, diluar ongkos dan biaya yang mereka keluarkan untuk perjalanan.

c. Normalisasi Jiwa Sosial dan Kemanusiaan

Ada banyak dinamikan sosial dan politik yang terjadi selama setahun. Tidak jarang dinamika tersebut menyebabkan kerenggangan bahkan pertikaian antar sesama. Momentum lebaran memberikan ruang untuk perbaikan hubungan antar masyarakat menjadi kembali normal. Dalam hal ini, lebaran menjadi momen perekat hubungan sosial dan menjaga keseimbangan nilai-nilai kemanusiaan agar tetap lestari di tengah masyarakat. Dengan demikian stabilitas nasional akan tetap terjaga.


momen kedamaian lebaran
Tiada ungkapan seindah memaafkan, tiada ketulusan selembut permohonan maaf. Kondisi psikologis inilah yang membuat bangsa Indonesia selalu bertahan menghadapi dinamika dan gejolak yang silih berganti sepanjang waktu. Ada sesuatu yang lebih bernilai dan indah dari sekedar kekuasaan dan keuntungan. Menjaga kesatuan dan persatuan dengan dasar toleransi dan kekeluargaan adalah fundamental dalam merawat keutuhan NKRI.

d. Optimisme Yang Berkesinambungan

Momentum lebaran memberikan optimisme yang besar dalam berusaha, dengan semangat bahwa lebaran tahun depan harus lebih baik dari tahun ini. Bila tahun ini berzakat seratus ribu, tahun depan harus bisa satu juta. Bila tahun ini membeli baju untuk 3 orang, tahun depan harus bisa untuk 10 orang. Bila tahun ini mudik dengan roda dua, tahun depan harus bisa dengan roda empat. Begitu seterusnya. Optimisme individu ini akan memberikan sinyal positif terhadap pasar.

mudik pakai roda 4
Zaman ini adalah zaman dimana ketakutan melanda hampir di semua lini kehidupan. Dinamika politik dan ekonomi membuat pelaku usaha menjadi ragu, masyarakat menjadi cemas, dan investor menjadi risau. Padahal jumlah populasi manusia kian meningkat, yang artinya permintaan pasar tidak pernah akan berkurang. Momen kebahagiaan lebaran memberikan relaksasi atas ketegangan berfikir orang yang pesimistis terhadap kondisi-kondisi tersebut dan memberikannya asupan optimisme, bahwa dengan tiga ruh selebrasi lebaran yang dijalankan dengan konsisten, maka kehidupan akan baik-baik saja dan akan lebih baik di masa mendatang. 

kebahagiaan lebaran

Lebaran di tengah Pandemi

Setiap masa pasti ada ujiannya. Setiap waktu pasti ada bebannya. Ujian dan beban tersebut adalah untuk mengecek sejauh mana daya tahan dan kemampuan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Sejak merebaknya wabah COVID-19 pada akhir tahun 2019 lalu, dunia tengah mengalami pandemi yang memukul banyak sisi kehidupan. Kegiatan masyarakat dibatasi, layanan publik dibatasi jam kerjanya, pasar dibatasi jam operasionalnya, dan seterusnya. Sesuatu yang pada lebaran normal dapat dilakukan kini terpaksa harus dihindari.

wabah covid-19
Pandemi memaksa relaksasi yang dapat memicu resesi bahkan depresi. Pembatasan-pembatasan di tengah pandemi ini akan membuat suasana gempita lebaran menjadi penuh isolasi. Sektor wisata dan transportasi massal terpukul telak, karena menjadi magnet perkumpulan manusia. Akibatnya lebaran tidak bisa memberi manfaat ekonomi bagi dua sektor ini. Belum lagi sektor lainnya yang terkait secara berantai.
psbb covid-19
Mungkin ini saatnya manusia kembali kepada agamanya. Ya, agama yang sejak dahulu mengajarkan hidup bersih dan higienis seolah menjadi sangat relevan kembali untuk dikuti, setelah sekian waktu tak diacuhkan dengan alasan tak sesuai masa kini. Agama yang sejak dahulu mengajarkan solidaritas dan kemanusiaan, selama ini hanya menjadi simbol tanpa aplikasi. Agama yang sejak dulu mengajarkan perang terhadap kedzoliman, baik itu berwujud individu, kelompok, sistem atau pemikiran, selama ini dianggap sekedar provokasi. 

hidup bersih higienis
Sejarah mencatat tidak ada pandemi yang tidak berakhir. Dengan usaha dan disiplin bersama, segala macam ujian dan beban akan ringan dilewati. Karena pada prinsipnya kepentingan manusia itu sama, hidup bahagia lahir dan batin. Bersabar menahan diri untuk tidak beraktifitas di luar rumah, demi kepentingan besar hilangnya pandemi, adalah amal utama saat ini. Agar lebaran tahun-tahun berikutnya bisa dijalani dengan suasana normal kembali.

di rumah saja
Jangan Renggut Lebaranku

ketupat lebaran
Lebaran adalah momentum penting sarat manfaat untuk individu, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Meski tahun ini harus dijalani di tengah pandemi, jangan pernah kehilangan ruh selebrasi lebaran yang tiga itu tadi. Jangan buang budaya silaturahim. Jangan menahan uang untuk membeli, karena belanja itu amat penting bagi pergerakan ekonomi di sektor riil. Jangan pernah surut untuk berbagi, karena kemalangan tak tahu pasti datang gilirannya menimpa diri. Jangan renggut lebaranku, karena boleh jadi membawa sebab kebahagiaan untuk negeri.