Sejak berangkat
sekitar jam 10 malam, memang terlihat ada gejala mencurigakan, yaitu headlamp
agak redup dari biasanya. Tanpa curiga dan hanya was-was sedikit, penulis pun lanjut
memacu si VT menuju ke Sukabumi. Masuk jalan tol via pintu Rawmangun.
Tak sampai 10
menit jalan, gejala redup itu makin terasa. Tembakan headlamp ke depan kalah
oleh terangnya lampu jalan tol. Wah makin gak enak neh. Penulis memutuskan
untuk minggir dan mengecek lampu. Ternyata memang lebih redup dari sejak
berangkat tadi. Karena merasa putaran mesin masih normal, perjalanan tetap
dilanjutkan.
Sampai dengan
kira-kira KM 30, setelah lewat cibinong, headlamp benar benar mati total! Tidak
hanya headlamp, kedua lampu sen juga enggan menyala alias mati. Pokoknya semua
yang membutuhkan listrik di cabin termasuk AC ikut mati.. Inna lillahi… macam
mane nih?...
Penulis
meminggirkan mobil, dan untungnya tidak kepikir untuk mematikan mesin..
Dalam posisi parkir,
penulis berusaha menguasai situasi, dan melakukan trouble shooting sekenanya untuk
mendeteksi pada bagian mana masalah ini terjadi. Buka kap mesin, cek ini itu,
sampai pada kesimpulan, lampu mati karena supply listrik habis. Kalau supply
listrik tidak ada, kemungkinan adalah aki mati. Dan penyebab aki mati selain
soak adalah tidak adanya supply/recharge arus dari putaran mesin ke aki, alias
suppliernya mati. Itulah fungsi dinamo amper, atau bahasa gaulnya alternator.
mobil mogok |
Stop sampai disitu
trouble shootingnya, penulis melanjutkan perjalanan dalam keadaan semua lampu
mati. Sangat berbahaya tentunya, terlebih perjalanan malam hari begini dan di
jalan tol pula. Perjalanan tetap dilanjutkan dengan harapan segera menemukan
bengkel dinamo terdekat, walau cukup hopeless karena sudah malam.
jalan tol malam hari |
Dengan kecepatan
dalam was-was dan ketakutan, alhmadulillah si VT sampai juga keluar pintu tol
melewati lampu merah Ciawi. Selang beberapa menit lewat Rancamaya, si VT
tiba-tiba berhenti alias mati mesin. Nah..nah..nah…sempurna!! Tapi walau
bagaimana kritisnya, penulis tetap bersyukur karena setidaknya sudah diluar
jalan tol. Tinggal sekarang bagaimana mengatasi permasalahan dengan menemukan
montir ahli dinamo.
Dalam keadaan
kap mesin terbuka, penulis meninggalkan mobil dan anggota didalamnya, berjalan
melipir jalan raya untuk menemukan bengkel yang masih buka. Sampai ketemu satu
warung makan, penulis bertanya pada akang yang sedang nongkrong. Kebetulan si
akang adalah abang ojek yang sangat kenal wilayah, dan kenal salah satu montir
24 jam yang jadi langganannya.
“Wah udah sering
yang kejadian begini mah pak, malam-malam mogok, saya tinggal manggil si Abah
aja”, kata si akang ojek sambal membuka nomer hp dan memanggil seseorang di
sana. Syukurlah, stress saya berkurang. Tak lama berselang, si Abah yang
ditelepon tadi muncul di depan warung. Rupanya rumah si Abah tidak jauh dari
warung, hanya beberapa meter dari gang sebelahnya. Kami bergegas menuju si VT
yang mangkrak di pinggir jalan.
Setelah saya
ceritakan kronologis peristiwa yang terjadi sejak berangkat, si Abah pun
mengamini bahwa masalahnya ada pada alternator. Wah makin pede saya, diagnosis
hasil trouble shooting tadi tepat..
hehe, padahal tebak-tebak buah manggis juga. Karena si Abah tidak mempunyai
peralatan yang dibutuhkan, dia pun menelpon temannya yang ahli dinamo. Tak lama
berselang, kang Jenal si ahli dinamo datang merapat.
Tanpa banyak cap
cip cup, kang jenal segera memainkan kunci dan obengnya untuk melepas
alternator. Selanjutnya kami bertiga membawa alternator ke bengkel kang jenal,
sekitar 500 meter dari posisi.
alternator dilepas |
Kang jenal
langsung mengecek alternator dengan peralatan di bengkel, dan hasil diagnosis,
ternyata ada beberapa kabel yang putus dalam alternator. Kang jenal kemudian
memperbaiki dengan mengganti beberapa solderan dan kabel-kabel. Setelah itu,
alternator dites dengan menggunakan arus DC dan lampu indikator.
mengecek alternator |
Kang jenal
menjelaskan, salah satu penyebab putusnya kabel dan solderan bisa jadi karena
pully alternator yang sudah rusak, sehingga menyebabkan putaran poros yang tidak
stabil, akibatnya alternator terlalu berguncang dalam waktu lama. Saya pun
memutuskan mengganti pully (puli) alternator. Alternator dites dengan memutar puli,
dan lampu indikator yang tadinya menyala dari arus DC, menjadi putus. Karena
fungsi alternator memang mengubah arus DC dari putaran mesin menjadi AC untuk
men-charge aki. Artinya alternator sudah normal kembali. Alhamdulillah..
komponen alternator |
puli alternator |
Selesai
perbaikan alternator, kami segera kembali ke si VT. Kang jenal membawa aki
cadangan untuk melakukan jumping aki mobil yang soak tadi. Selanjutnya
alternator dipasang pada posisinya, dan dengan bantuan aki tambahan (jumper),
saya menyalakan kunci kontak. Cewes..wes…wes… greng….. mesin menyala. Sayapun
diminta menambah injakan gas untuk mempercepat pengisian aki utama… wuuihh…senangnya
Kurang lebih 15
menit aki diisi, headlamp dan semua lampu sudah menyala normal kembali, dengan
menyisakan pelajaran, yang namanya kelistrikan memang harus dirawat dan di cek
berkala, untuk memastikan tidak terjadi masalah ketika dibawa jalan jauh. Tak
mesti terjadi pada mobil berumur seperti si VT, terkadang saya juga melihat
beberapa mobil anyar nan mewah pun harus minggir di jalan tol. Bisa jadi karena
penyebab yang sama. Intinya, semakin kita yakin pada kondisi kendaraan, maka
harusnya makin telaten kita merawatnya. Jangan asal pakai saja.. hehe
Masalah
teratasi.. kamipun melanjutkan perjalanan. Terima kasih Abah dan kang Jenal.
masalah teratasi |
Nah demikianlah
pengalaman penulis tentang alternator mati di jalan. Selamat menemukan
pengalaman Anda!