Suatu saat karena banyak hal, saya memarkir si VT kurang lebih semingguan tanpa di "anget-anget". Alangkah kagetnya si saya pas lihat balik, dan sadar kalau lampu kabin dalam menyala selama diparkir. Seingat saya, waktu terakhir markir, semua perangkat apalagi lampu tidak ada yang menyala. Mungkin si lampu nyala sendiri (kemungkinan pada posisi otomatis tutup/buka pintu), maklum lah jeroan perkabelan si VT udah sangat berumur. Jadi wajar kalo ada yang terkelupas, lalu kontak massa, dan sebagainya.
Walhasil, saat menyalakan starter, si aki ngos-ngosan tak berdaya. Lalu saya teropong aki pake senter, indikatornya berwarna putih pertanda si aki tak bernyawa. Bingung bukan kepalang, maklum pengalaman pertama. Musti diapain nih aki-aki....hehehe... Karena kepalang bingung, kasus saya tutup sementara. Sayapun mencoba tanya temannya si aki, yaitu mbah gugel. Coba cari tau apa penyebab dan bagaimana mengembalikan tenaga si aki biar bisa ngangkat mesin seperti sediakala.
Setelah mendapat secercah sinar pencerahan dari beberapa referensi, akhirnya saya coba untuk mengatasi problem si aki sendiri. Saya akan melakukan jumping aki (kalo beberapa bengkel aki urang Sunda menyebut dengan istilah "jemper"). Alat yang saya perlukan adalah:
- Kabel jumper, banyak sih yang jual kabel ini, terutama di toko-toko otomotif. Saya mendapatkannya di toko Tip Top Rawamangun. Harganya waktu itu Rp. 55.000 (di toko lain ada yang jual sampai 80 rebu).
|
Kabel Jumper aki mobil |
Ada 2 kabel, yang merah dan hitam. Kabel merah umumnya dipakai untuk arus positif/setrum, dan kebel hitam untuk arus poshansip.... eh... negatif/massa.
- Aki lawan sebagai jumper. Nah ini yang saya gak punya.
Sebenarnya ada dua metode jumping/mancing aki, yaitu jumper dari aki yang terpasang di mobil lain, dan jumper dari aki yang stand-alone alias akinya doang. Kedua cara ini memiliki keenakan dan ketidakenakan masing-masing. Kalau jumping dari aki mobil lain, jelas enaknya adalah tinggal deketin mobil tersebut ke mobil kita, lalu jumping deh. Nggak enaknya adalah nyari mobil yang bersedia untuk menyumbangkan sesuap jumperan aki. hehehe... Untuk jumping dari aki doang, enaknya kita gak musti "mengemis-ngemis" pertolongan ke mobil relawan, tapi gak enaknya ya kita musti nyari aki yang oke untuk bisa jumping. Paling mepet ya kita cari bengkel aki lah, 100% mereka pasti mau... dengan ongkos sekian tentunya....
Dan... alhamdulillah kedua cara ini sudah saya alami. Bahkan saya pernah (atas salah satu saran mbah gugel juga) mencoba jumping pake (aki) motor. Tapi entah kenapa tidak berhasil, padahal sama-sama 12V. Mungkin karena motor saya yang sudah sepuh juga, ato memang ada "pakem" lain yang tidak saya fahami.
Oke, untuk pengalaman pertama saya akan membeberkan proses jumping aki dari mobil lain. Bersyukur saya punya teman baik sekali, pak Makun namanya, dia punya Panther Sporty yang dipasangi aki kering.
"Oh, akinya mati? ngobrol dong..!!.. sini saya bantu pancing... dimana parkirnya?" yuhu..... bahagia banget dapat tawaran begitu pas pulang kerja, mana hujan kuntilanak lagi (rintik-rinttik maksudnya)
Singkat cerita, Panthernya pak Makun mendekat ke depan monyong VT saya, kira-kira setengah meter, sesuai jangkauan kabel karena panjangnya cuman 2 meter. Langkah-langkah yang saya dapat dari mbah gugel adalah begini:...... bismillah.... pengalaman pertamaks... jangan lupa yang paling penting: buka kap mesin.... hehehehe...
Langkah 1: Pasang/jepitkan salah satu kutub kabel merah ke kutub positif (+) aki mobil yang bagus (mobil yang nolongin)
Langkah 2: Pasang kutub kabel merah yang satunya ke kutub positif (+) aki mobil yang soak (mobil yang ditolong)
Langkah 3: Pasang salah satu kutub kabel hitam ke kutub negatif (-) aki mobil yang bagus. Berhati-hatilah, karena sampai tahap ini, kabel sudah teraliri arus!
Langkah 4: Pasang kutub kabel hitam lainnya ke bodi/massa mobil yang ditolong
kurang-lebih ilustrasi prosesnya seperti gambar ini:
|
Proses jumper mobil ke mobil |
Nah, setelah keempat kutub kabel terpasang, yang muncul di benak saya berikutnya adalah penasaran. Apa ngaruhnya ya kira-kira jepit-jepitan begini ke aki saya. Selanjutnya saya nyalakan kunci kontak ke posisi on. dan.... memang terlihat efeknya, indikator yang tadi redup-redup sekarang jadi terang, tentunya karena bantuan aki-aki penolong...hehehe..
Untuk proses jumpingnya, pertama-tama adalah nyalakan mobil si penolong (ingat, pas masang-masang kabel tadi, kedua mobil harus pada posisi off). Berikutnya saya coba nyalakan mesin mobil saya (yang ditolong) dengan geser kunci kontak ke posisi ignition....cewes..wes...wes...wes.... tok..... coba lagi... cewes..wes...wes...wes.... tok.....
Ahhh.... masih gak mau ngangkat!
Saya terdiam beberapa jenak (lebih dari sejenak...hehehe), lalu coba lagi dengan bantuan sedikit choke ditarik...
cewes..wes...wes...wes.... greng.....greng,,,,
Iyyyahh.....berhasil! Alhamdulillah.....!... Yesss!!
Rupanya sebelum di kontak, si aki butuh beberapa menit untuk diisi dari aki penolong, jadi jangan terburu-buru, karena buru-buru itu hanya mendatangkan kerugian.... hehehehe...
Setelah proses jumper berhasil/selesai, maka berikutnya adalah melepaskan kabel-kabel jumper dari kutub-kutub aki. Langkah-langkahnya adalah kebalikan dari langkah pemasangan, INGAT! KEBALIKAN DARI LANGKAH PEMASANGAN ... hurufnya dibesarin biar kelihatan.. hehehe
Langkah 1: Lepas kutub kabel hitam yang menempel ke bodi/massa mobil yang ditolong
Langkah 2: Lepas kutub kabel hitam satunya yang menempel ke kutub negatif (-) aki mobil penolong
Langkah 3: Lepas kutub kabel merah yang menempel ke kutub positif (+) aki mobil yang ditolong
Langkah 4: Lepas kutub kabel merah terakhir dari aki mobil penolong.
Selesailah proses jumper aki. Berikutnya untuk mengisi, biarkan mobil menyala untuk beberapa saat hingga indikator aki menyala biru dengan titik merah di tengahnya (pertanda aki sudah full power). Saya sendiri membiarkan nyala sampai hampir 2 jam. Atau dibawa jalan mungkin lebih bagus, karena semakin di-gas, alternator semakin kuat mengisi aki.
|
Label indikator pada aki |
|
indikator aki terisi sempurna |
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat dibendung (peribahasanya bener gak tuh...hehehe) kejadian tekor aki ini saya alami yang kedua kalinya, di tempat yang sama. Untuk pengalaman kedua ini, kebetulan pak Makun sedang tidak ada, jadi otomatis tak ada relawan yang membantu saya seperti pada pegalaman pertama. Akhirnya saya memutuskan untuk mencari bengkel aki terdekat, dan alhamdulillah tidak jauh dari TKP. Pilihan ini juga untuk menghindari risiko berat-beratan bawa aki ke bengkel untuk disetrum.
Sesampai di bengkel aki, saya langsung menyampaikan maksud saya, eh si abang bengkel langsung tanya, "dimana parkirnya?". Rupanya dia sudah tahu masalah saya, dan telah banyak yang menangani hal yang sama. Segera si abang bengkel mengambil avo-meter, mengecek beberapa aki. Mungkin dia mencari aki yang kondisinya paling oke. Setelah dapat, meluncurlah kami ke TKP dimana si VT diparkir.
Karena sudah punya pengalaman pertama, saya pun sudah faham dengan jepit-jepitan kabel jumper. Nah, disini ada yang berbeda. Setelah saya selesai menjepit/memasangkan kabel jumper, si abang bengkel mengoreksi apa yang saya pasang. Kutub kabel hitam yang tadinya saya pasang ke bodi/massa mobil saya, dipindahkan ke kutub negatif (-) aki mobil saya/yang ditolong. Hmmmm.... ilmu baru tuh.
|
Prose jumper mobil ke aki |
Sayapun segera menyalakan kunci kontak, dan cewes...wes...wes...wes....greng.... mesin langsung hidup.
Alhamdulillah, dari dua pengalaman ini, saya mendapatkan pelajaran begini:
- Kalau mau diparkir lama, copot kabel-kabel yang menempel ke aki. risikonya: kunci central lock pintu gak fungsi, dan musti dikunci manual.
- Kalau parkir lama tapi malas cabut aki (repot masang-masangnya lagi), maka rajinlah anget-angetin mesin, minimal 1-2 hari sekali. Nah inilah ribetnya pake aki basah...
- Sedia selalu kabel jumper, sewaktu-waktu butuh, minimal untuk sendiri, bagusnya bisa nolong orang
- Nasehat dari abang bengkel aki, dibawa jalan lebih baik dari dianget-anget saja. gak ngerti kenapa.
- Jangan merasa rugi berbuat baik sama orang, karena suatu saat kita pasti butuh relawan untuk menyelesaikan masalah kita....
Dan satu hal lagi, jumper-jumperan begini hanya bisa dilakukan untuk aki basah ya, kalau aki kering bisanya hanya di lem biru... hehehe...
Demikianlah sepenggalan pengalaman melakukan jumper/pancing aki mobil sendiri. Selamat bertemu dengan masalah, tetap tenang, positive thinking, dan temukan pengalaman baru Anda!